2.Bahasa Indonesia

Bab. I Melaporkan Hasil Percobaan

A. Mengidentifikasi Informasi Laporan Percobaan

Laporan adalah teks yang menyajikan informasi tentang sesuatu sebagaimana adanya dari hasil obsesrvasi dan analisis yang sistematis.

Contoh teks laporan dapat ditemukan dalam ensiklopedia, dokumen, buku panduan, laporan kerja kelompok, dan presentasi kelompok.

Tujuan utama teks laporan adalah mengklaisifikasi dan/atau mediskripsikan, menggambarkan, dan memberikan informasi factual.

B. Menyimpulkan Informasi Laporan Percobaan

Untuk membuat kesimpulan terhadap informasi yang perlu diperhatikan adalah kejelasan dan kelengkapan informasi terkait dengan struktur penyajiannya. Selain itu perlu diperhatikan juga kejelasan informasi dikaitkan unsur kebahasaan misalnya tata bahasa, kata dan kalimat yang digunakan.

C. Menelaah Struktur Kebahasaan Teks Laporan Percobaan

ejelasan dan Kelengkapan informasi ditentukan oleh struktur penyajian baik secara lisan atau tertulis dan penggunaan bahasa.

Adapaun struktur teks laporan terdiri atas pertama, Umum berupa klasifikasi dan pernyataan. Misalnya klasifikasi aspek dari sesuatu seperti hewan, alam, tumbuhan yang dibahas secara umum. Kedua, Uraian yaitu menggambarkan sesuatu yang dibahas secara rinci bagian perbagian.

Materi Bahasa Indonesia Kelas 9 Kurikulum 2013 Revisi 2018

Adapun ciri kebahasaan yang digunakan dalam teks laporan pada umumnya adalah:

  • Memperkenalkan aspek umum atau kelompok (generik).
  • Menggunakan kata tugas hubungan logis.
  • Kata tugas digunakan untuk menjaga tulisan koheren.
  • Menggunakan kalimat aktif.
  • Menggunakan kata kerja aktif untuk menggambarkan proses dan aksi.
  • Tidak ada urutan waktu, tetapi urutan kegiatan.
  • Penggunaan kata ganti orang terbatas.
  • Biasanya disertai foto, diagram, peta, dan seterusnya.

D. Menyajikan Laporan Percobaan

Format laporan percobaan dibuat sebagai berikut:

Nama :…………………..

Kelas : ………………….

Tujuan Percobaan : ……………………………………………………………….

Hipotesis Percobaan : ………………………………………………………………

Alat dan bahan : ………………………………………………………………

Prosedur : ………………………………………………………………

Data : ………………………………………………………………

Hasil : ………………………………………………………………

Simpulan : ………………………………………………………………

Bab II. Menyampaikan Pidato Persuasif

A. Mengidentifikasi Informasi tentang Pidato Persuasif

Pidato persuasif merupakan seni mengungkapkan pendapat secara jelas dan logis. Tujuannya meyakinkan audiens untuk melakukan sesuatu.

Ada tiga hal yang harus dipersiapkan dalam pidato yaitu pelajari topic, pahami tuuan dan pahami audiensi.

B. Menyimpulkan Hasil Identifikasi Pidato Persuasif

Unsur-unsur yang harus diperhatikan untuk mendapatkan kesimpulan dari pidato persuasif antara lain:

Pembukaan, apakah pidato memiliki pembukaan yang kuat? Pembukaan yang kuat ditunjukkan dengan lima unsure: (1) merebut perhatian. (2) hubungandengan audiensi. (3) kelayakan. (4) tujuan pidato. (5) peta jalan atau pokok-pokok piran pidato.

Isi, sebaiknya berisi pokok pikiran yang dengan alasan yang meyakinkan disusun secara logis dari sumber terpercaya.

Penutup, gunakan cara yang menarik dan mengesankan.

C. Menelaah Pidato Persuasif

Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat menelaah pidato persuasif.

  • Bagaimana gaya atau cara pidatonya?
  • Lancar dan fasihkah dalam berpidato?
  • Perhatikan pembukaannya dan cara melibatkan emiso audiensinya.
  • Adakah pilihan kata yang kuat, emotif dan mengesankan?
  • Bagaimna cara mengakhiri pidatonya.

D. MENUANGKAN GAGASAN, PIKIRAN, ARAHAN, ATAU PESAN DALAM PIDATO PERSUASIF

Pidato persuasif termasuk ke dalam teks eksposisi, yang umumnya dimulai dengan pendahuluan pernyataan posisi yang memberikan pendapat pengarang.

Dilanjutkan dengan serangkaian argument logis untuk meyakinkan audiensi, dan diakhiri dengan kesimpulan padangan pengarang.

Ciri-ciri kebahasaan teks eksposisi.

Nominalisasi (pembendaan)

merupakan proses tata bahasa mengubah kata kerja dan kata sifat menjadi kata benda. Fungsi nominalisasi adalah untuk menghubungkan makna antarkalimat.

Bentuk pasif dan kata ganti orang

Teks eksposisi umumnya ditulis bukan dalam bentuk orang pertama, melainkan lebih banyakmenggunakan istilah umum. Penggunaan bentuk pasif dilakukan agar ungkapannya lebih formal dan kuat.

Kosakata

Penggunaan istilah teknis dan abstrak sering dilakukan dalam pidato persuasif. Sinonim digunakan untuk menghindari pengulangan kata. Selain itu juga digunakan kata-kata emotif untuk melibatkan perasaan audiens.

Bab III. Menyusun Cerita Pendek

A. Mengidentifikasi Cerita Pendek

Pada cerita pendek pembaca dapat menikmati bagaimana alur penyajian cerita, sikap dan karakter tokoh serta isi cerita.

Dalam rangka mengidenditifikasi cerita pendek pembaca dapat menggunakan beberapa pertanyaan identifikasi, misalnya:

  • Apakah judul cerita pendek menarik orang untuk membacanya?
  • Apakah judulnya mencerminkan isi dari cerita pendek?
  • Apa yang ingin disampaikan dalam cerita pendek itu?
  • Cerita pendek itu diceritakan menggunakan teknik apa?

B. Menyimpulkan Unsur-Unsur Cerita Pendek

Cerita pendek mengangkat persoalan kehidupan manusia secara khusus dengan tema persoalan keseharian hingga renungan filosofis yang dipotret dari kehidupan nyata.

Guna keindahan cerita dan membedakannya dengan teks cerita pengalaman nyata, maka dilakukan rekayasa tokoh dan latar cerita. Cerita pendek juga ditandai engan jumlah karakter relatif kecil mencakup satu tindakan dengan satu fokus tematik.

Sedangkan unsur yang terdapat dalam cerita pendek adalah latar, sudut pandang penceritaan, karakter (tokoh), dan alur/plot/struktur cerita.

MATERI BAHASA INDONESIA KELAS 9 KURIKULUM 2013 REVISI 2018

C. Menelaah Struktur dan Aspek Kebahasaan Cerita Pendek

Cerita pendek termasuk ke dalam kategori teks naratif. Naratif merupakan teks yang berfokus pada tokoh khusus. Sedangkan tujuan dari naratif adalah untuk menghibur dan memikat pembaca atau pendengar. Teks naratif dapat berupa karya imajiner, faktual atau kombinasi keduanya.

Oleh karena itu di dalam struktur naratif terdapat informasi tentang orientasi, rangkaian peristiwa, komplikasi dan resolusi.

Sedangkan aspek kebahasaan teks naratif memiliki ciri-ciri:

  • Sudut pandang pencerita menjadi orang pertama atau ketiga.
  • Beberapa dialog dapat dimasukkan ke dalam waktu kini atau lampau.
  • Adanya pemilihan kata benda yang bermakna kuat dan khusus.
  • Uraian deskriptif yang rinci menggambarkan pengalaman, latar dan karakter.
  • Penggunaan majas simile (perbandingan langsung), metafora perbandingan tidak langsung) maupun personifikasi.
  • Digunakannya pertanyaan retoris.

Bab IV. Memberi Tanggapan dengan Santun

A. Mengidentifikasi Informasi Teks Tangapan

Kegiatan memberikan pendapat merupakan bentuk tanggapan terhadap suatu. Hal perlu diperhatikan cara menanggapi sesuatu harus dilakukan secara objektif dan santun, hindari sesuatu yang bersifat menyakiti.

Menanggapi secara objektif berarti berdasarkan apa yang sesungguhnya, fakta dan kenyataan. Sedangkan santun berarti penyampaian tanggapan harus berdampak positif.

B. Menyimpulkan Informasi Isi Teks Tangapan

Bentuk tanggapan berkaitan dengan member pujian atau kritik, dan cara menanggapi berkaitan dengan urutan penyajian.

Beberapa pertanyaan brikut dapat digunakan untuk menyimpulkan teks tanggapan.

  • Karya apakah yang ditanggapi?
  • Siapa yang menghasilkan karya tanggapan?
  • Siapa yang menanggapi?
  • Bagaimana bentuk tanggapannya?
  • Bagaimana cara menanggapinya?